Paroki “Hati Kudus Tuhan” Yesus
Batang Tarang merupakan salah satu dari 23 Paroki yang berada di wialayah
Keuskupan Sanggau. Dalam tata wilayah pemerintahan merupakan bagian dari
Kabupaten Sanggau. Paroki ini merupakan Paroki tertua. Sejak tahun 1950 an
sampai tahun 2000 Paroki Batang Tarang melingkupi wilayah Tayan
Hulu dan
Tayan Hilir, bahkan sampai Jelimpo, wilayah Paroki Ngabang, Keuskupan
Pontianak, Kabupaten Landak. Tapi
sekarang Paroki Sosok dan Tayan sudah
menjadi Paroki sendiri. Sedangkan
wilayah Paroki Batang Tarang tingggal hanya wilayah yang berada di wlayah
Kecamatan Balai-Batang Tarang. Jumlah kampung/Dusun dan kring sebanyak 90. Dari
sekian banyak kampung/dusun dan Kring yang sudah memiliki Gereja/Kapel ada 35.
Di Wilayah Paroki Batang Tarang tidak semua kampung harus memiliki rumah
ibadat, karena banyak kampung letaknya berdekatan dan jumlah Kepala Keluarganya
juga relatif sedikit, kampung yang seperti ini pada umunya bergabung dengan kampung basis, yang sudah
memiliki rumah ibadat permanen. Jumlah
umat katolik terbabtis sampai akhir tahun 2013 adalah sebanyak 17.350 jiwa.
Gereja Pusat Paroki Hati Kudus
Batang Tarang dibangun pada tahun 1954 dan diresmikan tahun 1955, berukuran 12
x 45 M. Struktur bangunan ini diperkirakan 75% terbuat dari kayu, kayu belian
dan kayu kelas dua. Kondisi bangunan sekarang sudah rusak/keropos dan tidak
layak dipakai, karena banyak kerangka kayu dan tiang sudah lapuk. Bangunan ini
juga sudah tidak bisa menampung jumlah umat yang ikut beribadat terutama bila
Hari Raya Besar, seperti Natal dan Paskah. Untuk menanggulanginya, didirikan
tenda di samping kiri kanan dan bahkan di depan gereja. Itupun kadang masih
banyak juga umat yang terpaksa masih harus berdiri.
Gereja pusat Paroki Batang Tarang
yang telah digunakan sejak tahun 1955 direncanakan mulai tahun 2015 akan
dibongkar dan dibangun baru. Selain karena fondasi dasar yang sudah lapuk, juga
mengingat letak Kompleks Paroki ini yang berada di jalur sutera/poros internasional
(Negara Malaysia, bagian Sarawak dan Sabah serta Negara Brunei), jalur
penghubung antar Propinsi (Kal-Bar dan Kalteng, dll), antar Kabupaten dan
Kecamatan. Mengingat letak yang sangat strategis ini, maka, sudah pantaslah
dibangun sebuah gereja yang representatif, sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan atau kebutuhan umat.
0 komentar:
Posting Komentar